Combatpedia – UFC 324 menjadi salah satu acara yang paling ditunggu pada awal tahun 2026, dengan pertarungan antara dua petarung hebat di divisi lightweight, Gaethje vs Pimblett. Mereka akan bertarung di T-Mobile Arena, Las Vegas, pada tanggal 25 Januari 2026, dengan gelar Interim Lightweight Title dipertaruhkan. Ini adalah kesempatan bagi kedua petarung untuk membuktikan siapa yang layak melangkah lebih dekat ke gelar juara dunia. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dalam tentang kedua petarung, gaya bertarung mereka, serta apa yang membuat pertarungan ini begitu menarik.
“Baca juga: Knockout of the Year 2025: Saat Mauricio Ruffy Membekukan King Green di Oktagon“
Justin Gaethje: Petarung Dengan Serangan Brutal
Justin Gaethje, yang dikenal dengan julukan “The Highlight,” adalah salah satu petarung paling berbahaya di divisi lightweight. Gaethje dikenal dengan gaya bertarung yang sangat agresif dan penuh tekanan. Ia bukan hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga ketahanan yang luar biasa. Meskipun ia telah mengalami beberapa kekalahan dalam karirnya, Gaethje tetap menjadi ancaman serius bagi siapa saja yang ada di jalurnya. Di UFC 324, Gaethje akan mengandalkan pukulan-pukulan keras dan kemampuannya untuk mengontrol ritme pertarungan agar bisa meraih kemenangan. Ia akan berusaha untuk mendominasi pertarungan dengan gaya bertarung yang agresif dan mengarahkannya untuk mencari kemenangan KO.
Paddy Pimblett: Bintang Muda dengan Kemampuan Teknikal
Paddy Pimblett, bintang muda asal Inggris, membawa gaya bertarung yang berbeda dari Gaethje. Pimblett dikenal dengan kemampuan submission yang sangat baik dan kelincahan di oktagon. Ia adalah petarung yang sangat teknikal, mengandalkan gerakan yang cepat dan terstruktur untuk mengalahkan lawannya. Meski memiliki rekam jejak yang relatif lebih muda dibandingkan Gaethje, Pimblett telah menunjukkan bahwa ia mampu bersaing dengan petarung-petarung top dunia. Dalam pertarungan melawan Gaethje, Pimblett akan berusaha untuk menghindari serangan brutal Gaethje dan mencari kesempatan untuk membawa pertarungan ke ground, di mana ia lebih unggul dalam hal submission.
Gaya Bertarung Gaethje vs Pimblett: Pertarungan Dua Dunia
Salah satu hal yang membuat pertarungan ini sangat menarik adalah perbedaan mencolok dalam gaya bertarung Gaethje dan Pimblett. Gaethje dikenal dengan gaya striking yang sangat keras dan cepat. Ia sering kali menekan lawannya dengan serangan yang sangat kuat, mencoba untuk mengakhiri pertarungan dengan cepat. Di sisi lain, Pimblett lebih mengutamakan kontrol dan teknik, dengan kemampuan grappling dan submission yang sangat tajam. Jika Gaethje mampu menjaga pertarungan tetap berdiri dan memanfaatkan kekuatan serangannya, ia bisa meraih kemenangan. Namun, jika Pimblett berhasil membawa pertarungan ke ground, ia berpeluang besar untuk mengalahkan Gaethje dengan teknik submission.
Strategi Gaethje: Tekanan Sejak Awal
Bagi Gaethje, kunci kemenangan terletak pada mengendalikan tempo pertarungan sejak awal. Dengan gaya bertarung yang agresif, ia akan berusaha untuk menekan Pimblett dengan serangan-serangan keras, baik itu pukulan maupun tendangan. Gaethje tahu betul bahwa jika ia membiarkan Pimblett mengatur ritme pertarungan, ia bisa saja terjebak dalam taktik submission yang akan merugikannya. Oleh karena itu, Gaethje harus aktif menyerang dan mencari peluang untuk menghentikan pertarungan sebelum Pimblett punya kesempatan untuk menguasai ground game.
“Baca juga: Matt Brown Kritik Jake Paul: Bukan Bertarung untuk Menang, Tapi untuk Uang“
Strategi Pimblett: Menghindari Serangan dan Mencari Kesempatan di Ground
Di sisi lain, Pimblett akan mengandalkan kelincahan dan kemampuan grapplingnya untuk menghindari serangan Gaethje dan membawa pertarungan ke ground. Ia perlu menghindari pertarungan berdiri yang bisa mematikan, dan alih-alih itu, mencari peluang untuk melakukan takedown atau mengunci Gaethje dalam posisi yang menguntungkan. Pimblett perlu mengontrol jarak dan membuat Gaethje bekerja keras untuk menghindari serangan sambil menunggu kesempatan untuk mengubah arah pertarungan dengan teknik submission.
Pentingnya Gelar Interim Lightweight
Gelar Interim Lightweight yang dipertaruhkan di UFC 324 memiliki arti yang sangat besar bagi kedua petarung ini. Pemenang dari pertarungan ini tidak hanya mendapatkan gelar sementara, tetapi juga kesempatan untuk bertarung melawan juara dunia di masa depan. Khabib Nurmagomedov, yang pensiun dengan gelar juara dunia, telah membuka jalan bagi para petarung di divisi ini untuk meraih gelar juara yang sebelumnya sulit didapatkan. Dengan kemenangan di UFC 324, baik Gaethje maupun Pimblett akan semakin dekat untuk meraih gelar dunia yang sangat prestisius.
Duel Dua Petarung Berbeda: Siapa yang Akan Menang?
Pertarungan ini akan sangat menentukan untuk kedua petarung. Gaethje dengan serangan brutal dan stamina luar biasa melawan Pimblett yang lebih mengutamakan teknik dan grappling. Jika Gaethje bisa tetap menyerang dengan keras dan memaksa Pimblett untuk berkompetisi dalam striking, ia punya peluang besar untuk menang. Namun, jika Pimblett bisa membuat Gaethje terjebak dalam takedown dan submission, maka kemenangan bisa berpihak padanya. Ini adalah pertarungan yang akan menguji siapa yang lebih unggul dalam mengendalikan tempo dan mengadaptasi gaya bertarung lawan.
Mengapa UFC 324 Adalah Pertarungan yang Harus Ditonton
UFC 324 dengan pertarungan Gaethje vs Pimblett bukan hanya soal perebutan gelar interim, tetapi juga soal dua petarung yang memiliki ambisi besar untuk meraih gelar juara dunia. Pertarungan ini akan menjadi ajang untuk menunjukkan siapa yang lebih pantas melangkah lebih dekat menuju takhta juara di divisi Lightweight. Dengan gaya bertarung yang sangat berbeda, UFC 324 akan menjadi pertarungan yang penuh ketegangan dan aksi seru yang wajib disaksikan oleh penggemar MMA di seluruh dunia.
